Cari Blog Ini

Kamis, 10 Maret 2011

Bullet ant

Bullet ant
Scientific classification
Kingdom:Animalia
Phylum:Arthropoda
Class:Insecta
Order:Hymenoptera
Family:Formicidae
Subfamily:Paraponerinae
Genus:Paraponera
F. Smith, 1858
Species:P. clavata
Binomial name
Paraponera clavata
(Fabricius, 1775)
Semut peluru adalah sebutan baginya. nama ini muncul karena sengatannya yang sangat kuat dan meninggalkan racun menyakitkan. Rasa sakit bagaikan terkena tembakan peluru.
Rasa sakit yang dibarengi rasa terbakar dan perih itu bisa berlangsung selama 24 jam.

Ia tergolong semut primitif yang tetap bertahan dengan insting bertahan hidup yang primitif juga. Para ahli meyakini bahwa semut peluru adalah salah satu spesies semut tertua yang masih bertahan hidup hingga abad 21 ini.
Walau reputasinya menakutkan, semut-semut peluru sebenarnya serangga yang cinta damai. Lebih suka menghindari konflik dan bersarang di bawah pohon berkayu. Ia membentuk koloni besar yang berjumlah ribuan semut dalam satu sarang.

Ukuran tubuh semut peluru memang terbilang “raksasa” untuk semut. Rata-rata berukuran 1,8 cm – 2,5 cm, untuk semut peluru kelompok pekerja. Itu masih dilengkapi dengan capit berukuran besar dan kuat. Karena itu ia punya julukan lain sebagai giant tropical ant (semut tropis raksasa).

Kebiasaan hidup semut ini tak jauh beda dengan semut-semut lainnya. Bekerja secara berkelompok, melakukan pembagian manajemen yang sempurna, membangun sarang berkamar di bawah tanah, dan mengelompokkan anggota koloni dalam kasta-kasta.
Pembedanya barangkali karena semut peluru cenderung lebih suka berburu pada musim-musim tertentu. Walau kesehariannya ia juga mengumpulkan air, nektar, serpihan tumbuhan, tetapi ia sangat gemar berburu daging segar atau menjarah bangkai. Maka ia juga menyandang istilah keren predator – scavenger.

Mangsa utama semut-semut peluru adalah serangga lain yang lebih lambat dan lemah. Namun dalam daftar menunya terdapat jenis arthropoda (hewan berbuku an berkaki banyak) dan invertebrata (hewan tak bertulang belakang), atau sesekali vertebrata (hewan bertulang belakang) kecil yang malang. Jika dirasa perlu, batalion semut peluru juga mampu menyerang koloni lebah. Tujuannya untuk merampok sarang dan mencicip madu!

Perburuan intens dilakukan oleh semut-semut pekerja, namun pengintaian di teritori mereka dilakukan oleh semut penjelajah (tracker).

Senjata ampuh semut-semut peluru adalah jepitan rahang yang kuat dan racun kimia yang mengalir ke pembuluh saraf. Efek sebuah sengatan adalah rasa terbakar, sakit luar biasa, mati rasa, dan kejang.
Ritual Menyakitkan yg Menggunakan Semut Ini

Sebuah suku yg disebut Satere-Mawe di Brazil menggunakan semut ini untuk ritual 'pendewasaan'. Laki2 yg dianggap akan memasuki usia dewasa, diwajibkan melakukan ritual ini. Jadi pertama2 mereka menangkap semut2 ini, terus dimasukin ke sebuah sarung tangan. Lalu, laki2 yg diritualkan harus masukin tangannya ke dalem sarung tangan yang berisi puluhan bahkan ratusan semut ini dan harus menahan sakitnya tanpa berteriak. Mau tau berapa lama mereka harus masukin tangannya ? Sepuluh menit !!!. Lengan anak laki-laki yang melakukan ritual ini biasanya lumpuh sementara akibat racun dan tubuh mereka bisa menggigil selama beberapa hari.
Semut peluru, cenderung non agresif. Ia hanya melakukan serangan bila sarangnya diganggu, teritorinya diusik, atau jika tubuhnya disentuh. Jika hal itu terjadi maka semut-semut peluru akan melakukan serangan mematikan, baik secara pribadi mau pun berkelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar